Kamis, 18 Agustus 2011

Anemia Dalam Kehamilan

Anemia dalam Kehamilan
 
PENDAHULUAN
 
 
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia yang pengobatannya relative mudah bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 89%. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada TM I, 13,6% pada TM II dan 24,8% pada TM III. Anemia hamil disebut ‘ potensial danger to mother and child’ (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan.

URAIAN MATERI

Definisi
Seseorang dinyatakan menderita anemia bila kadar haemoglobin dalam darah kurang dari 10 gr%.

Pembagian Anemia Dalam Kehamilan.
1. Anemia defisiensi besi 
   (kekurangan zat besi) 
2. Anemia megaloblastik 
   (kekurangan vitamin B12)
3. Anemia hemolitik (pemecahan 
    sel darah lebih cepat dari 
    pembentukan)
4. Anemia hipoplastik (gangguan 
    pembentukan sel – sel darah)


Patogenesis
Penyebab anemia defisiensi besi umumnya cadangan besi pada wanita berkurang diantaranya disebabkan oleh hilangnya darah tiap bulan pada waktu haid. Pada wanita hamil cadangan ini akan berkurang bahkan habis karena kebutuhan janin akan besi sangat besar.
Selain itu juga disebabkan darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidraemia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita.  
Pertama-tama pengenceran itu meringankan beban jantunng yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena akibat hidremia cardiac output meningkat.
Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental.



Tanda Gejala
1.   Lelah dan 
     mengantuk
2.  Pusing dan lemah
3.  Sakit kepala
4.  Kuku tangan, 
     mukus
     membrane 
     dan kulit pucat
5. Hilang nafsu 
    makan, mual,
    dan muntah
6. Riwayat anemia saat hamil
    terdahulu


Diagnosis
Selain melihat tanda dan gejala, pemeriksaan dan pengawasan Hb dengan menggunakan alat sahli dapat diapakai untuk menegakkan diagnosa.
Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
§   Hb 11 gr% : tidak anemia
§   Hb 9-10 gr % : anemia ringan 
§   Hb 7-8 gr% : anemia sedang 
§   Hb < 7 gr% : anemia berat 

Pengaruh Anemia pada Kehamilan dan Janin
Abortus pada ibu dengan Anemia
1.  Pengaruh anemia terhadap kehamilan 
     a. Bahaya selama kehamilan : 
          ·   Dapat terjadi Abortus 
          ·   Persalinan premature 
          ·    Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim 
     b. Bahaya saat persalinan : 
          ·   Gangguan his – kekuatan mengejan 
          ·    Perpanjangan kala I dan II 
          ·    Retensiso plasenta 
  ·    HPP karena atonia uteri 
c. Bahaya saat Nifas : 
     ·   Subinvolusi uteri 
     ·    Infeksi puerpurium 
     ·    Pengeluaran ASI bekurang

Bayi dgn BBLR pada ibu dengan Anemia
        2.  Bahaya terhadap janin
       ·  Abortus
       ·  Kematian intruterin
       ·  Persalinan prematur 
       ·  BBLR
       ·  Cacat bawaan dan 
          intelegensi rendah

 


Profilaksis
Semua wanita yang hamil harus diberi garam besi ekstra, terutama pada 4-5 bulan yang terakhir. Selain itu wanita hamil juga dianjurkan untuk makan lebih banyak protein dan sayur – sayuran yang mengandung mineral serta vitamin.

Pengobatan
Sedapatnya garam besi diberi per os. Garam ferro lebih baik dari pada garam ferri karena lebih mudah diserap oleh usus, misalnya diberi sulfas ferrosus 3x200 mg.
Suntikan intramuscular diberikan jika :
a.  obat tidak masuk per os (muntah)
b.  tidak diabsorpsi (mencret)
c.  jika persalinan sudah dekat
Apabila anemi sangat berat dan persalinan sudah dekat sekali, perlu dipertimbangkan transfusI darah dalam bentuk packed cells.
 

 
Daftar Pustaka

1. Hacker, Moore. Esensial obstetri dan ginekologi. E/2. Jakarta:
    Hipokrates, 2001:233. 
2. Varney H. Varney’s midwifery.3ed. USA: Jones and Barllet
    Publishers,2004: 301
3. Martaadisoebrata D, Wijayanegara H, Wirakusumah F,
    Bratakoesoema DS, Krisnadi SR, Mose JC. Obstetri patologi ilmu
    kesehatan reproduksi. E/2. Bandung: EGC, 2005: 119
4. Winkjosastro H, Ilmu kebidanan. E/3. Jakarta: Yayasan Bina
    Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1997: 448.

Selasa, 16 Agustus 2011

Diagnosa Kehamilan

Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan yang fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan ini ditegakkan dan tidak bisa diabaikan. Setiap dokter atau bidan yang bertanggung jawab menangani wanita usia subur. Kegagalan melakukan diagnosa dan kesalahan therapy dapat menyebabkan kefatalan bagi ibu dan janin.
Pada mata rantai konsepsi terjadi perubahan fisik dan psikologi karena terdapat pengeluaran hormon spesifik dan menimbulkan gejala dan tanda hamil sebagai tanda dugaan hamil, tanda kemungkinan hamil dan tanda pasti hamil.

A. Tanda dugaan kehamilan :
 1. Tanda-tanda Presumtif
      Umumnya didasarkan pada gejala-gejala subjektif, berupa :
Morning Sickness
a. Mual muntah
Kehamilan sering ditandai oleh gangguan system pencernaan yang sering terjadi pada pagi hari (Morning Sickness) gejala ini terjadi pada kehamilan 6 minggu, biasanya 
hilang pada usia kehamilan 12 minggu. Keadaan ini terjadi sebagai akibat dari  peningkatan hormon HCG.
      

      b. Gangguan berkemih
          Pada trimester I ukuran uterus mulai membesar sehingga terjadi penekanan 
          pada vesika urinaria, seiring bertambahnya usia kehamilan frekuensi 
          berkemih secara bertahap berkurang dengan naiknya uterus kedalam 
          abdomen.
      c. Mudah lelah (Fatigue)
Fatigue
           Merupakan gejala yang terjadi pada awal kehamilan 
          sehingga merupakan tanda diagnostik yang penting
      d. Persepsi gerakan janin
          Kadang-kadang pada usia kehamilan antara 16-20 
          minggu wanita hamil mulai menyadari adanya 
          gerakan berdenyut ringan diperutnya. Namun tanda 
          ini merupakan bukti penunjang,  bagaimanapun 
          persepsi ini adalah salah satu tonggak kemajuan  
          kehamilan apabila ditentukan dengan HPHT dapat 
          menjadi bukti nyata dalam menentukan usia 
          kehamilan. 

      Berdasarkan pada gejala-gejala objektif berupa :
      a. Terhentinya menstruasi
          Terhentinya menstruasi mendadak pada wanita sehat usia subur yang 
          sebelumnya mengalami menstruasi, merupakan isyarat kuat adanya 
          kehamilan. Terhentinya menstruasi ini dapat disebabkan sejumlah 
          keadaan. Selain kehamilan, penyebabnya dapat karena gangguan 
          emosional, sakit kronis, kecemasan.

Perubahan Anatomi Payudara pada wanita hamil
      b. Perubahan Mammae
          Secara umum perubahan pada mammae dapat menyertai 
          kehamilan. Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri 
          yang disebabkan pengaruh hormon estrogen dan 
          progesteron.
      c. Perubahan pada mukosa vagina
          Selama kehamilan mukosa vagina tampak gelap kebiruan atau 
          merah keunguan, keadaan ini disebut tanda Chadwick. 
          Gambaran ini merupakan presumtif namun perubahan serupa 
          ini pun pada mukosa vagina dapat disebabkan oleh penyakit 
          dari organ-organ panggul.


B. Tanda kemungkinan kehamilan

Perubahan Abdomen
     a. Perubahan abdomen
         Pada usia kehamilan 12 minggu uterus biasanya teraba di dinding 
         abdomen sebuah penonjolan diatas sympisis. Ukuran uterus 
         membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan. 
     b. Perubahan bentuk, ukuran dan konsistensi uterus
         Pada minggu-minggu I kehamilan, ukuran dan besar uterus 
         meningkat, sekitar 6-8 minggu tanda hegar mulai nampak
         (pada PD dirasakan itsmus lunak bila ditekan), tanda ini bukan 
         tanda diagnostik karena tanda biasanya didapatkan juga pada wanita
         yang tidak hamil dimana mengalami perlunakkan yang berlebihan 
         karena penyebab lain.
     c. Kontraksi Braxton Hicks
         Selama kehamilan uterus biasanya mengalami kontraksi yang dapat 
         diraba tapi tidak nyeri dengan interval yang ireguler sejak masa awal 
         kehamilan. Tanda ini bukan merupakan tanda positif karena 
         kontraksi juga dapat ditemukan pada wanita dengan kasus 
         mioma uteri.
     d. Ballotemen
         Sekitar pertengahan kemhamilan volume janin lebih kecil 
         dibandingkan dengan volume cairan amnion. Oleh karena itu 
         tekanan mendadak pada uterus dapat menyebabkan janin 
         tenggelam dalam cairan amnion dan memantul pada posisi 
         semula, benturan yg ditimbulkan (ballotemen) dapat dirasakan 
         oleh jari-jari pemeriksa.
     e. Kontur fisik janin
         Kontur fisik janin dapat di palpasi melalui dinding abdomen ibu, dan 
         semakin mendekati abdomen kontur janin kadang semakin jelas. 
         Mioma memiliki ukuran dan bentuk yang menyerupai kepala janin 
         sehingga terjadi kesalahan diagnosa dengan demikian diagnosa 
         positif kehamilan tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan tanda 
         ini.


C. Tanda pasti kehamilan
USG
 a. Detak jantung janin
     Terdengar atau mengamati detak jantung janin 
     dengan menggunakan dopler atau dengan 
     menggunakan USG dengan alat ini dapat 
     memastikan diagnosa kehamilan, hampir selalu 
     dapat dideteksi pada usia kehamilan 10 minggu. 
     
     b. Gerakan janin
         Gerakan dapat dirasakan oleh ibu dan dideteksi oleh pemeriksa 
         setelah usia kehamilan 20 minggu.
     c. Deteksi kehamilan dengan Ultra Sonografi
         Dengan menggunakan USG terlihat dalam abdomen kantung 
         gestasi, dapat terlihat mulai usia 4-5 minggu setelah haid terakhir.



Daftar Pustaka
 
1.  Manuaba. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Arcan; Jakarta, 1998.
2. Rustam Mochtar. Sinopsis obstetri, EGC; Jakarta  
3. Obstetri William,  EGC, Jakarta, 2001  
4. Bobak. Keperawatan maternitas, ECG, Jakarta, 2005